Pengertian Relai
Gambar1 Bentuk dan simbol relai
Relai merupakan bentuk
hambatan terdiri atas titik-titik kontak bawah dengan gulungan spool-nya tidak
bergerak dan titik kontak bagian atas yang bergerak. Prinsip kerja hambatan
adalah menghubungkan titik-titik kontak bagian bawah dengan titik bagian atas
yaitu terletak gulungan spool dialiri arus listrik yang timbul elektromagnet. (Dickson,
2017). Secara sederhana relai elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut
:
1. Alat yang
menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
2. Saklar yang
digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Bagian titik kontak
dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian kontak utama dan kontak bantu yaitu bagian
kontak utama gunanya untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik bagian
yang menuju beban/pemakai. Bagian kontak bantu gunanya untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik ke bagian yang menuju bagian pengendali. Kontak Bantu
mempunyai 2 kontak yaitu normally close (NC) dan normally open (NO)
menandakan masing-masing kontak dan gulungan spool. Secara umum, relai
digunakan untuk memenuhi fungsi–fungsi berikut :
1.
Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak
jauh.
2.
Penguatan daya :
menguatkan arus atau tegangan.
3.
Pengatur logika
kontrol suatu sistem.
Susunan kontak pada relai adalah:
1.
Normally Open
: Relai akan menutup bila dialiri arus listrik.
2.
Normally Close
: Relai akan membuka bila dialiri arus listrik.
3.
Changeover :
Relai ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak
lainnya berhubungan.
Pada dasarnya, Relai
terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1.
Electromagnet (Coil)
2.
Armature
3.
Switch Contact
Point (Saklar)
4.
Spring
Seperti saklar, relai
juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya.
1.
Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relai
2.
Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin
dimiliki contact.
Gambar2 Bentuk dan simbol relai
Kontak normally open akan membuka
ketika tidak ada arus mengalir pada kumparan, tetapi tertutup secepatnya
setelah kumparan menghantarkan arus atau diberi tenaga. Kontak normally
close akan tertutup apabila kumparan tidak diberi tenaga dan membuka ketika
kumparan diberi daya. Masing-masing kontak biasanya digambarkan sebagai kontak
yang tampak dengan kumparan tidak diberi tanaga atau daya.
Relai terdiri dari 2 terminal trigger,
1 terminal input dan terminal output.
1. Terminal trigger
: yaitu terminal yang akan mengaktifkan relai, seperti alat elektronik lainya relai akan aktif apabila di aliri arus + dan arus -.
2. Terminal input
: yaitu terminal tempat kita memberikan masukan.
3.
Terminal output
: yaitu tempat keluarnya output pada relai
Berikut
ini penggolongan relai berdasar jumlah pole dan throw :
1. DPST (Double
Pole Single Throw), relai golongan ini memiliki 6 terminal, diantaranya 4
terminal
yang terdiri dari 2 pasang terminal saklar sedangkan 2 terminal
lainnya untuk coil. Relai DPST
dapat dijadikan 2 saklar yang
dikendalikan oleh 1 coil.
2. SPST (Single
Pole Single Throw), relai golongan ini memiliki 4 terminal, 2 terminal
untuk saklar dan 2 terminalnya lagi untuk coil.
3. SPDT (Single
Pole Double Throw), relai golongan ini memiliki 5 terminal, 3 terminal
untuk saklar dan 2 terminalnya lagi untuk coil.
4.
DPDT (Double
Pole Double Throw), relai golongan ini memiliki terminal sebanyak 8
terminal, diantaranya terminal yang merupakan 2 pasang relai SPDT yang
dikendalikan oleh 1 (single) coil. Sedangkan 2 terminal lainnya
untuk coil. Selain golongan relai diatas, terdapat juga relai-relai yang
Pole dan Throw-nya melebihi dari dua. Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four
Pole Double Throw) dan lain sebagainya.
Berikut ini merupakan gambar dari jenis Relai
berdasarkan Pole dan Throw-nya :
Gambar3 Jenis relai
berdasarkan pole dan throw
0 komentar:
Posting Komentar